what i learn from my (dead) cat
We never know destiny, we never know how much life we have left in this world, and we will never know when we will be faced with death.
All living creatures in this world, none of them knows when they will die. We just need to believe that death exists and we cannot determine when it will come to us, everything that happens is destiny from God, we just need to keep praying and thanking God.
Sebelum kematian datang kepada kucing yang sudah bersamaku selama 6 tahun. Aku selalu memperhatikannya setiap malam, aku selalu melihat semua kebiasaannya setiap malam, ia hanya terus berlarian kesana kemari, lalu beristirihat sejenak, dan selalu memperhatikan setiap sudut ruangan.
Aku sudah terbiasa melihat semua kebiasaannya setiap malam, dan itu mulai terasa aneh saat ia sudah tiada. Aku tidak bisa melihatnya berlarian kesana kemari, aku tidak bisa melihatnya menangkap segala serangga yang mencoba masuk kedalam rumah, dan aku sudah tidak bisa lagi menceritakan kejadian yang aku alami seharian ini. Meskipun ia memang tidak akan menjawabku dan memberikan saran kepadaku, namun justru itulah yang membuatku selalu bersemangat tiap ingin menceritakan keseharianku kepadanya.
Terkadang, saat aku sedang melihatnya yang tengah tertidur pulas, aku selalu berpikir, "apakah kamu tidak bosan hanya terus berlari ke setiap sudut ruangan?? apakah kamu tidak bosan kegiatan sehari harimu hanya tidur–makan–minum–dan buang air besar?" Pemikiran itu terus terlintas didalam benakku, sampai aku terus berpikir bahwa aku adalah manusia yang buruk untuk kucing kecil sepertinya.
Namun aku sadar, bahwa aku telah dititipkan malaikat kecil dari surga, dan aku harus menjaganya dengan benar agar tidak mengecewakan siapapun. Sayangnya aku gagal, aku tidak bisa menjaganya dengan benar, dan aku terus berpikir aku telah mengecewakan Tuhan yang telah menitipkanku makhluk kecil yang tidak berdosa kepadaku. Namun aku terus berpikir bahwa ini hanyalah takdir, dan kita tidak bisa mengatur takdir, meskipun aku masih terus menyalahkan diriku sendiri.
Sampai disatu waktu, aku bertanya kepada diriku sendiri, "Bosan, apakah sekarang kamu merasa bosan berada diatas sana? Kamu sekarang sudah bisa berlarian dengan bebas diatas sana, kegiatanmu disana pasti tidak seperti kegiatanmu saat kamu bersamaku, kan? Apakah kamu bahagia berada diatas sana?" Terkadang aku membenci fakta bahwa 'akhirat kucing dan manusia berbeda' yang membuatku tidak akan bisa melihatnya di akhirat kelak.
Aku hanya ingin membuatnya bahagia saat aku bertemu dengannya suatu saat nanti, aku tidak ingin membuatnya merasa 'bosan' lagi saat kita bertemu kembali.
Aku ingin, ia merasakan kasih sayang yang lebih tulus diatas sana dibandingkan saat bersama denganku. Dan, aku harap ia juga tidak merasa menyesal telah ditakdirkan untuk hidup bersamaku selama 6 tahun.
Selama 6 tahun, aku hanya menyia-nyiakan waktuku untuk melakukan hal tidak berguna yang menghabiskan banyak waktuku dibandingkan hanya bermain berdua bersama kucingku yang membuatku bisa merasa lebih baik.
Aku harap, selama 6 tahun kita bersama, kamu tidak akan pernah melupakanku diatas sana. Karena aku juga akan selalu merindukanmu dibawah sini.